Jumat, 25 Maret 2011

Tips mengetahui apakah brightener itu mahal atau tidak

Pertama mintalah brosur dari brightener tersebut. Brosur tersebut biasanya berisi standard komposisi dari cairan nickel dan Brightner Nickel waktu pertama kali dibuat (Make up).

Perhatikan di brosur :

- Berapa banyak jenis brightener yang digunakan ?

- Berapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat 1 liter larutan nickel ?

- Berapa harga dari tiap jenis brightener ?

Dari data tersebut bisa dihitung, berapa biaya untuk brightener nickel dalam membuat 1 liter cairan. Makin tinggi biaya tersebut, berarti makin mahal harga brightener tersebut. Jadi bukan dilihat dari harga perliter brightener.

Tips mengetahui boros tidaknya pemakaian brightener

Brightener Nickel yang ditambahkan rutin ke dalam cairan nickel, umumnya terdiri dari 2 jenis, yaitu Carrier dan maintenance. Ada beberapa merk yang Carriernya dipecah menjadi 2 atau 3, dan untuk maintenance juga dipisah bagian levellernya (untuk meningkatkan levelling dari lapisan nickel).

Dari brosur dapat diketahui berapa banyak Carrier dan Maintenance yang dibutuhkan waktu membuat cairan nickel baru. Makin banyak penggunaannya, makin boros penambahan dari Brightener tersebut.

Apabila penambahan rutin dipaksakan dihemat, maka proses kilap nickel menjadi lama, dan mengakibatkan pemborosan pemakaian nickel.

Produk kami untuk Brightener Nickel adalah “DiamondBright N-100“. Hubungi team support untuk mendapatkan brosur dari DiamondBright N-100. Brosur ini hanya bisa didapatkan untuk mereka yang sudah mempunyai bak nickel. Dengan cara mengirimkan photo dari bak nickel yang dimiliki. Dapatkan juga brosur cara menghitung jumlah nickel yang menempel di benda kerja dan menghitung kadar cairan nickel dengan menggunakan boume.
Kualitas dari Brightener

Setiap Brightener Nickel mempunyai kualitas yang berbeda, tergantung dari jenis dan kadar aditif didalamnya.

Yang perlu diperhatikan dari sifat Brightener adalah :

- Tingkat kilap (Brightness) dan kejernihannya (Clear).

- Levelling (penutupan serat) di High dan Low current area

- Ductility (kelenturannya)

- Throwing Power (Daya dorong)

- Coverage Area (Daya jangkau area pelapisan)

- Daya toleransi terhadap kontaminasi organik dan anorganik (Fe, Cu, dan Zn)

- Depolarisasi (meningkatkan efisiensi pelapisan)

Ada Brightener yang bagus di Levellingnya, tapi throwing powernya kurang, sehingga lapisan nickel di bagian High current sangat tebal sedang dibagian Low current sangat tipis atau tidak kilap.

Ada juga yang lapisan nickel hampir rata dari High current sampai Low current (micro throwing bagus), tapi Levellingnya kurang (macro throwingnya kurang), sehingga meskipun lapisan nickelnya sudah tebal, tapi serat poles masih terlihat.

Agar daya kerja dari Brightener bisa maksimal, maka perlu diperhatikan : panas, pH, kecepatan pompa gelembung, Volt (A/dm2), dan kadar cairan Nickel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar