Jumat, 25 Maret 2011

Poles

Cara menempelkan Emery ke Jean Buff

Siapkan lem (anchor/Lemka) untuk merekatkan emery ke Jean buff.
AnchorLem diambil secukupnya dan dilarutkan dengan air panas. Tambahkan air kalau terlalu kental, dan tambahkan lem bila terlalu encer.
Oleskan lem ke permukaan jean buff sambil ditekan-tekan dengan lembut, agar lem dapat menyerap ke jean buff.
Tempelkan emery ke jean buff yang sudah diiberi lem dengan cara memutar jean buff ke tumpukan emery.
Setelah rata, emery yang menempel dioleskan dan ditekan agar melekat kuat ke jean buff.
Apabila lapisan emery masih belum menutupi keseluruhan dari lem (permukaan masih basah oleh lem), maka oleskan lagi emery sambil ditekan atau dipukul pelan sampai rata dan permukaan jean buff tertutup semua oleh emery yang kering

Ukuran emery berapa saja yang biasa digunakan

Sebagai bahan abrasive dalam proses poles, Emery mempunyai beberapa macam ukuran partikel. Ukuran yang umum beredar dipasaran mulai dari yang kasar : #80, #100, #120, #180, #200, #220, #240, #280, #320, #400, dan #600. Makin besar nomor makin halus ukuran partikel dari Emery.

Yang perlu diketahui, Emery dengan merk berbeda, meskipun nomornya sama, kadang bisa berbeda ukuran partikelnya. Hal ini terjadi bila standar internasional yang digunakan berbeda. Umumnya standard yang digunakan adalah standard JIS, standard yang digunakan di Jepang.

Dalam poles, Emery ukuran #240 ke bawah termasuk kategori kasar, sedang ukuran #320 ke atas termasuk kategori halus.

Contoh urutan ukuran Emery yang digunakan dalam memoles besi

Untuk bahan yang bagus digunakan Emery ukuran #240 untuk kasaran, kemudian dilanjutkan dengan ukuran #240 mati, ukuran #400, dan #400 mati. Yang dimaksud #240 mati atau #400 mati, adalah kain poles yang sudah digunakan beberapa kali, dimana partikel yang menempel sudah tidak tajam lagi. Penggunaannya bertujuan untuk menghilangkan serat poles yang disebabkan oleh polesan sebelumnya.

Masing-masing tukang poles bisa saja berbeda urutan prosesnya, tergantung dari pengalaman masing-masing tukang poles.

Pada saat poles kasar sebagai media pelumas bisa dioleskan lemak sapi, mentega atau batu coklat pada permukaan emerynya. Untuk lemak sapi kelebihannya harga cukup murah, kelemahannya agak sulit menghilangkan lemak tersebut dalam proses pencucian sebelum chrom. Mentega kelemahannya pemakaiannya agak boros, karena pada saat proses poles permukaan logam menjadi panas, sehingga menteganya mudah menguap. Kelebihan mentega sangat mudah mencucinya, karena banyak yang menguap selama poles. Batu coklat harganya lebih mahal, pemakaiannya lebih awet, dan relatif mudah pencuciannya.

Untuk Poles halus (#400 mati), dipermukaan emery diolesi dengan batu hijau, selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai pengkilap, sehingga proses pengkilapan nickel bisa lebih cepat.

Untuk memenuhi kebutuhan poles sebelum proses chrom, kami menyediakan semua bahan poles mulai dari Anchor, Emery, Kain Poles, Batu coklat, dan batu hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar